Layanan Anak
Perpustakaan sebagai sumber utama pendidikan akan berfungsi dengan
baik jika indeks literasi bangsa dipastikan baik juga. Namun, masyarakat masih
menilai bahwa fungsi peprustakaan masih kaku, hanya difungsikan sebagai tempat menyimpan
koleksi referensi untuk tugas sekolah, bahan penelitian dan segala sesuatu yang
berat. Perpustakaan ketika menjadi menara gading, maka tidak akan mampu
memberikan manfaat bagi banyak hal disekitarnya. Oleh karena itu, pustakawan
harus lebih aktif, kreatif, dan inovatif aar pengunjung manjad semakin betah
dan sering berkunjung ke peprustakaan untuk melakukan kegiatan berbagai
kegiatan literasi. Gedung-gedung harus lebih menarik, rekreatif, dan memiliki
koleksi yang lengkap.
Pustaka Smana menyediakan layanan anak yang dapat dimanfaatkan oleh
pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kemampuan berliterasi. Layanan ini dapat
berupa pengembangan koleksi perpustakaan, mendongeng, membimbing, kemandirian,
membaca bersama, permainan edukasi dan sebagainya. Pada dasarnya layanan ini
diadakan di perpustakaan sebagai bentuk upaya pelayanan khusus terhadap
anak-anak di perpustakaan agar dapat memupuk budaya literasi sejak dini.
Tujuan layanan
Anak:
- Menyediakan koleksi berbagai bentuk bahan Pustaka, serta penyajian yang menarik perhatian anak dan mudah digunakan
- Memberikan bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan bahan Pustaka lainnya sesuai usianya.
- Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangan membaca (sebagai hobi ) dan mendidik anak belajar mandiri
- Mempergunakan sumber yang ada di perpustakaan untuk menunjang belajar seumur hidup
- Membantu anak untuk mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuan sosialnya
- Berfungsi sebagai suatu kegiatan social dalam masyarakat untuk menyejahterakan anak-anak
Jenis-jenis
Layanan Anak di Pustaka Smana
- Peminjaman bahan Pustaka
- Layanan membaca
- Bimbingan membaca
- Mendongeng
- Permainan edukasi
- Referensi
- Menggambar dan mewarnai
Layanan anak diselenggarakan oleh perpustakaan
dengan memperhatikan kebutuhan anak-anakk dari pemilihan bahan Pustaka yang
disajikan. Bahan bacaan anak usia balita lebih ditekankan pada gambar (picture
books) tanpa teks. Anak balita banyak tertarik pada gambar dan warna-warna
menyolok. Sedangkan, pada usia dasar anak diperkenalkan dengan huruf dan angka. Anak-anak yang sedang
bertumbuh dan berkembang membutuhkan bacaan-bacaan yang berkualitas. Penyediaan
bacaan yang tepat adalah menjadi
tanggung jawab pustakwan agar anak tertarik dan gemar membaca. Anak-anak harus
menemukan kepuasan dalam membaca, karena itu pustakawan tidak boleh mengabaikan
selera anak. Mereka membutuhkan bacaan
hiburan, informasi, dan hal-hal menarik
dari lingkungannya. Telebvisi dan teknologi informasi telah banyak mengubah
kehidupan anak modern, termasuk bahan bacaanya.