JUMBARA ASIK, ZAISEINEN BAWA PULANG 3 PIALA, MENARIK !
Jumbara (Jumpa, Bakti dan Gembira) merupakan ajang pertemuan perwakilan anggota-anggota PMR dan PMI di seluruh Indonesia. Mandat Jumbara itu sendiri tertuang pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 mengenai Kepalangmerahan yang di dalamnya tercatat mandat pembinaan relawan. PMI Kabupaten Banyumas melaksanakan mandat tersebut dengan menyelenggarakan Jumbara ke-31 yang bertempat di Volunteer Edu Park Desa Banteran Kabupaten Banyumas.
Bukan Jumbara biasa, kali ini Jumbara dilaksanakan lebih meriah dengan berbagai rangkaian kegiatan menarik dan menyenangkan, sekaligus juga mendidik relawan-relawan muda yang mengikutinya. Humanist Fest merupakan salah satu hal yang paling ditunggu setiap malam hari tiba. Peserta Jumbara diberikan kesempatan untuk menampilkan berbagai macam atraksi yang menghibur mulai dari dance jingle, pertunjukkan ketoprak humor, dan penampilan musik kontemporer dari barang-barang bekas. Dance jingle merupakan sebuah pertunjukkan yang mengulik keterampilan peserta untuk dapat menghasilkan nada lagu terbaik sekaligus pertunjukkan dance yang menarik dari sebuah lirik lagu yang disiapkan panitia. Jumbara kali ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan workshop, antara lain workshop Damkar, Jurnalistik, The Journalist Hunt, Vertical Rescue, Water Rescue, Pengelolaan Sampah, Trash Picking Action, Green Action Day, kunjungan ke peternakan sapi perah, Ngobrol bersama Pembina, dan Ngobrol dengan Forpis.
SMA Negeri 1 Ajibarang juga menurunkan tim terbaiknya dengan persiapan sangat matang. Anak-anak telah berlatih setiap hari dengan berbagai macam latihan yang intens dan penuh kedisiplinan. Mereka bersiap dengan berbagai mata lomba yang telah dipersiapkan panitia, mulai dari Perawatan Keluarga, Pertolongan Pertama, Pendidikan Remaja Sebaya, Donor Darah Sukarela, Ayo Siaga Bencana, Kepemimpinan dan Kepalangmerahan. lomba-lomba ini tergabung dalam rangkaian Youth Station. Selain itu, ada lomba Cerdas Cermat yang menguji tingkat pemahaman terhadap berbagai pengetahuan dasar dan umum, serta lomba ketangkasan dalam Game Kepalangmerahan.
Kegiatan Jumbara diawali dengan adanya opening ceremony melalui pawai budaya dengan menunjukkan identitas tiap kontingen melalui berbagai konsep yang tergambarkan dalam kostum-kostum dan atribut yang menarik. Zaiseinen (orang pinggiran yang tak terpinggirkan) menunjukkan kepiawaiannya dalam menaklukkan berbagai mata lomba. Dengan ciri utama sebagai seseorang yang sederhana, unik dan tak terduga, di bawah bimbingan para pembina yang professional di bidangnya, mereka membawa pulang 3 piala kejuaraan.
Prestasi yang telah diraih antara lain Juara Harapan 1 Perawatan Keluarga, Top 5 Dance Jingle, Peringkat 2 Kontingen Terbaik Tingkat Wira.
Jayalah selalu Zai, tetaplah menjadi orang-orang terbaik dan bermanfaat bagi sesamanya. Boleh kalian di pinggir, tapi nyatanya tak pernah terpinggirkan. (PB)
salam Literasi!